BANYUWANGI – Memacu inovasi pelayanan publik di sektor kesehatan, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Posyandu Kreatif. Selain menampilkan beragam layanan kreatif, festival yang digelar selama dua hari (12-13) di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan ini, diikuti ribuan kader kesehatannya dari seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Festival Posyandu Kreatif yang rutin digelar setiap tahunnya ini, menampilkan berbagai inovasi posyandu yang melibatkan para kader dalam pelaksanaannya. Selain itu, jalannya kegiatan juga diisi dengan beragam lomba yang sarat edukasi. Mulai pameran posyandu siklus hidup, kuliner sehat, dan lainnya.
Baca juga:
Aplikasi Sel Punca untuk Tangani Luka Bakar
|
“Ini adalah ajang Kopi Darat para kader-kader kesehatan yang ada di Banyuwangi. Kami pertemukan mereka, harapannya agar bisa saling sharing tentang inovasi dan permasalahan serta solusi dalam pelayanan kesehatan. Ini menjadi cara untuk merangsang kreativitas para kader, karena ada lombanya juga, ” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ipuk juga menjelaskan, posyandu di Banyuwangi telah melaksanakan Integrasi Layanan Primer (ILP) dalam pelayanannya. Pelayanan kesehatan dalam ILP mencakup seluruh siklus kehidupan. Mulai ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, anak pra sekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa hingga lansia.
Baca juga:
Byca-Oxym , Gendongan Bayi Melancarkan ASI
|
“Jadi posyandu di Banyuwangi melakukan pelayanan lengkap, mulai dari bayi lahir hingga lansia. Harapannya, dengan layanan yang holistik dan berkesinambungan dari bayi sampai lansia yang didekatkan ke warga lewat posyandu, bisa mendorong masyarakat memprioritaskan upaya preventif, daripada menjalani proses kuratif (perawatan), ” papar Ipuk.
Penerapan ILP menurut Ipuk, dimulai dari posyandu, puskesmas pembantu (pustu), sampai puskesmas. Dengan mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan. Dirinya berharap, dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi ibu dan anak-anak.
"Setiap posyandu menampilkan hasil inovasinya berupa pelayanan kesehatan. Seperti inovasi Posyandu Kenari Desa Blambangan yang merupakan binaan dari Puskesmas Tapanrejo Kecamatan Muncar, para kadernya membuat inovasi Bentor Sehatku untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kelompok usia lanjut usia (lansia), " tambah Ipuk.
Kepala Puskesmas Tapanrejo, Nur Laila Hayati menjelaskan, Bentor Sehatku adalah layanan kesehatan antar-jemput menggunakan kendaraan becak motor (bentor) bagi warga lansia yang mengalami kesulitan akses ke posyandu. Sehingga, warga lansia yang sakit, tidak memiliki kendaraan, atau tidak ada keluarga yang mengantar ke posyandu akan dijemput oleh penarik bentor yang sudah disewa oleh tim posyandu.
"Sedikitnya ada 4 bentor yang disediakan untuk pelayanan ini. Sebagai pengganti uang transportnya, para lansia cukup membawa sampah plastik untuk dikumpulkan pada petugas di posyandu. Dengan inovasi ini, kunjungan lansia ke posyandu semakin meningkat. Sasarannya juga lebih luas, bukan warga yang itu-itu sajasaja, " kata Nur Laila Hayati.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat menambahkan, saat ini layanan ILP telah dilaksanakan di seluruh desa di Banyuwangi. Di setiap desa, dipilih satu posyandu pilot project yang menerapkan ILP. “Acara ini untuk penguatan, harapannya ke depan seluruh posyandu bisa menghadirkan layanan kesehatan terintegrasi bagi semua siklus kehidupan, ” katanya.
Di hari kedua festival besok, acara bakal diisi dengan senam sehat, sesi bincang sehat, pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri secara masal. Untuk meramaikan jalannya acara, panitia menghadirkan Tasya Karmila dan dr. Nings, serta 3000 pelajar SMA/Sederajat.
"Pemberian tablet penambah darah secara masal ke remaja putri, karena sebanyak 46, 9 persen remaja putri di Banyuwangi masih mengalami anemia. Dengan pemberian tablet secara rutin, diharapkan bisa meningkatkan derajat kesehatan mereka, " pungkas Amir.
(SUMBER: Humas Kab.Bwi)